Pemain Tertua Asal Jepang

Pemain Tertua Asal Jepang

Memperluas pasar dan basis fans

Asia merupakan pasar terbesar bagi dunia sepak bola. Basis fans terbesar dari klub-klub besar Eropa berasal dari benua Asia. Oleh karena itu, merekrut pemain asal negara tersebut bisa menjadi keuntungan dari sisi pemasaran karena klub tersebut dapat dikenal luas oleh negara asal pemain tersebut.

Klub yang memiliki pemain dari negara tertentu pastinya dapat memperluas pasar mereka dan memiliki keuntungan yang besar dari sisi pemasukan salah satunya dari penjualan merchandise.

Itulah alasan-alasan mengapa Bundesliga banyak memiliki pemain asal Jepang. Banyak pemain asal Jepang yang sukses di Bundesliga seperti Shinji Kagawa, Makoto Hasebe, hingga Hiroki Sakai. Siapa pemain Jepang yang bermain di Bundesliga favoritmu?

Baca Juga: 7 Pemain Jepang yang Berkarier di Bundesliga Saat Ini, Siapa Saja?

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Jakarta, GPriority.co.id – Kazuyoshi Miura menjadi pesepakbola Jepang tertua yang masih merumput dan enggan pensiun di usia 58 tahun.

Kazuyoshi Miura, atau “King Kazu,” mengumumkan pada hari Senin (18/11) lalu, bahwa dirinya akan tetap bersama Atletico Suzuka di Liga Sepak Bola Jepang tahun depan, dilansir dari The Japan Times.

Hal ini akan menandai musim ke-40-nya sebagai pemain sepak bola profesional.

Kazu, yang akan berusia 58 tahun pada bulan Februari mendatang, adalah pemain tertua di Liga Sepak Bola Jepang, divisi keempat sepak bola Jepang.

Ia bergabung dengan Suzuka pada bulan Juni dengan status pinjaman dari Yokohama FC, tim J-League divisi dua, setelah sempat bermain untuk klub Portugal Oliveirense.

Kazu memulai karier sepak bolanya di usia 15 tahun dengan klub Brasil Santos.

Setelah kembali ke Jepang pada tahun 1990, ia membuat sejarah dengan memenangkan penghargaan MVP selama musim pertama J-League pada tahun 1993 saat bermain untuk Tokyo Verdy.

Puluhan tahun kemudian, ia masih mengejar hasratnya untuk tetap merumput di usia yang tak lagi muda.

Lebih mengutamakan teknik dibandingkan fisik

Fisik para pemain Asia memang kalah dibandingkan para pemain Eropa, Afrika, maupun Amerika Selatan. Oleh karena itu, gaya pernainan yang lebih mementingkan permainan fisik tidak cocok dengan para pemain Asia, khusunya Jepang.

Namun, permainan di Bundesliga lebih mementingkan teknik-teknik para pemain ketimbang fisik. Karena hal tersebut, para pemain Jepang dapat lebih berkembang saat bermain di Bundesliga.

Baca Juga: 5 Pemain Jepang dengan Penampilan Terbanyak di Bundesliga

Pemain Jepang yang disiplin

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Orang-orang Jepang dikenal akan kedisiplinannya yang tinggi. Kita juga sangat jarang mendengar berita miring di luar lapangan yang dilakukan oleh para pemain asal Jepang yang bermain di Eropa.

Hal-hal seperti terlambat datang ke tempat latihan, pergi klub malam, sampai konflik di luar lapangan sangat jarang terjadi. Perlu diingat juga, pemain asal Jepang memiliki etos kerja yang tinggi.

Dalam beberapa tahun terakhir, ada banyak pemain asal Jepang yang merumput di Bundesliga. Makoto Hasebe, Hiroki Sakai, dan Shiji Kagawa adalah beberapa contoh pemain top Jepang yang pernah bermain di Jerman.

Hingga saat ini, ada sebanyak 35 pemain Jepang yang sudah bermain di Bundesliga. Sebagian besar bahkan mengawali karier sepakbola profesionalnya di Jerman.

Lantas, apa yang membuat klub asal Bundesliga begitu ramah dengan pemain-pemain asal Jepang? Jika kamu penasaran, simak artikel berikut ini, yuk!

Kuota pemain asing yang banyak

Batasan pemain asing non-Uni Eropa di Jerman memang terhitung longgar. Regulasi Bundesliga hanya mengatur mengenai jumlah pemain lokal sebanyak 8 pemain dengan 4 diataranya harus berasal dari akademi klub. Ini membuat kesempatan pemain asal Jepang untuk masuk skuad tim utama cukup besar.

Berbeda dengan Italia yang hanya memberi 2 slot non-Uni Eropa, dan Spanyol yang memiliki 3 slot saja. Dengan minimnya kuota tersebut membuat klub dari Italia dan Spanyol lebih memprioritaskan pemain asal Amerika Selatan untuk mengisi slot tersebut.

Regulasi di Inggris sebenarnya sama seperti Jerman. Namun, ada persyaratan khusus untuk pemain non-Uni Eropa, yaitu harus memiliki izin kerja yang sangat sulit didapat oleh pemain muda. Ini membuat para pemain non-Uni Eropa harus bermain di luar Premier League terlebih dahulu agar mendapat izin kerja.

Harga yang murah dibandingkan talenta muda Eropa dan Amerika Selatan

Dibandingkan dengan pemain-pemain muda asal Eropa maupun Amerika Selatan, talenta muda asal Jepang jauh lebih murah. Tak heran, jika beberapa klub dari Bundesliga berani untuk berinvestasi pada pemain muda dari Jepang tersebut.

Karena jika investasi tersebut berujung gagal, klub tersebut tidak akan merasa terlalu rugi karena tidak banyak uang yang dikeluarkan saat merekrut sang pemain.

Mengapa Kazuyoshi Miura Enggan Pensiun?

Kazuyoshi Miura merupakan pemain sepak bola profesional asal Jepang. Dirinya bermain sebagai posisi penyerang.

Lahir pada 26 Februari 1967, Kazu memiliki tinggi badan 177 cm dan tetap bugar sebagai atlet sepak bola hingga saat ini.

Dikutip dari Transfermarkt, Kazu masih memiliki kontrak hingga akhir Januari 2026.

Hebatnya, dalam berkarier di dunia sepak bola, Kazuyoshi Miura telah berkompetisi di enam negara berbeda.

Diantaranya Brasil (bersama Santos, Palmeiras, Matsubara, CRB, XV de Jau, Coritiba), Italia (Genoa CFC), Kroasia (Dinamo Zagreb), Australia (Sydney FC), Portugal (Oliveirense), dan Jepang (Verdy, Kyoto Sanga, Vissel Kobe, Yokohama, Suzuka Point Getters/Atletico Suzuka).

Oleh Guiness World Records, Kazu diakui sebagai  pemain dan pencetak gol tertua dalam sejarah sepak bola profesional.

Kazu mengaku, semakin bertambah usia, keinginannya untuk tetap bermain sepak bola juga semakin kuat.

“Tidak banyak yang berubah tapi setiap ulang tahun yang saya rayakan, satu yang pasti, keinginan saya untuk tampil di lapangan justru semakin kuat,” tegasnya.

Jika menilik kehidupan rumah tangganya, Kazu memiliki keluarga yang harmonis. Ia hidup bersama istri dan dua orang anaknya dengan penuh ketenangan.

Menurut Jurnalis Jepang, Masayuki Tanabe, tekad kuat Kazu untuk tetap merumput didukung dengan latihannya yang selalu intens di lapangan.

“Standar latihannya sangat tinggi untuk seusianya. Meski penampilannya menurun, dia berusaha sekuat tenaga untuk mempertahankan kondisinya, dan itu dipandang sangat terhormat,” ujar Tanabe.

Laskar Mataram memulai program training camp (TC) di Kaliurang, Sleman, Senin (15/7/2024). TC merupakan bagian dari persiapan tim menjelang bergulirnya Liga 2 musim mendatang. Agenda ini diikuti semua pemain, termasuk pemain asing.

Program TC rencananya berlangsung selama sepekan. Latihan fisik menjadi menu yang harus dilahap Yudha Alkanza dkk. dalam sesi pemusatan latihan. Selain itu, chemistry antarpemain bisa makin menyatu.

"Harapannya dengan latihan fisik bisa mengembalikan kondisi pemain yang mungkin ada yang drop maupun menjaga yang masih bagus. Ini bisa meminimalisir cedera sebelum latihan," ujar Seto Nurdiyantoro.

"Dalam kompetisi nanti harapannya bisa konsisten dalam bermain dari sisi fisiknya. Lalu ada chemistry, kebersamaannya terjaga. Rencana saya nanti ada motivator, tapi nanti kita lihat bagaimana memotivasi pemain, bagaimana rasa memiliki dengan klub ini," lanjutnya.

TRIBUNGAYO.COM - Berikut daftar pemain asing yang akan ikut berlaga di kompetisi sepak bola Liga 1 2024/2025.

Sesuai dengan regulasi yang telah ditetapkan oleh operator kompetisi Liga 1 2024/2025, setiap klubnya harus mengisi 8 slot pemain asing.

Di bursa transfer pemain Liga 1 2024/2025 ini, hampir seluruh klub telah mengisi daftar slot pemain asing tersebut.

Dimana jadwal kompetisi yang memiliki kasta sepak bola tertinggi di Indonesia tersebut akan dimulai pada 9 Agustus 2024 mendatang.

Tak ayal, jika setiap klubnya mengincar pemain-pemain apik asing untuk melengkapi skuadnya.

Ada sebanyak 18 klub yang akan mengikuti kompetisi Liga 1 2024/2025 ini.

Dari 18 klub tersebut, terdapat 3 klub yang merupakan tim debutan alias tim yang baru mendapatkan tiket promosi dari Liga 2 2023/2024 sebelumnya.

Klub tersebut adalah Semen Padang FC, Malut United dan PSBS Biak.

Ketiga klub tersebut kini telah merilis daftar pemain asingnya.

Bahkan pemain asing dari 3 klub tersebut banyak didominasi oleh pemain asing yang berasal dari Argentina dan Jepang.

Pemain asing asal Argentina banyak mendominasi dan menghuni klub PSBS Biak.

PSBS Biak adalah klub yang berhasil menjadi juara di Liga 2 2023/2024 lalu.

Dikutip dari laman Transfermarkt, pada Sabtu (27/7/2025) siang, ada sebanyak 4 pemain Argentina dan Jepang di daftar slot pemain asing klub debutan tersebut.

Ada sebanyak 3 pemain asal Argentina yang saat ini akan memperkuat klub PSBS Biak.